Home » Rumus Perbandingan Berbalik Nilai: Kalkulator + Penjelasan

Rumus Perbandingan Berbalik Nilai: Kalkulator + Penjelasan

Perbandingan berbalik nilai adalah suatu perbandingan dimana berlaku bila kita memperbesar nilai sebuah variabel maka nilai variabel lain akan menjadi semakin mengecil, demikian juga sebaliknya. Misalnya seperti ini, 2 orang pekerja dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam 10 hari. Bila kita menambah jumlah pekerja maka seharusnya waktu penyelesaian pekerjaan akan semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, bila kita mengurangi jumlah pekerja maka waktu yang penyelesaian pekerjaan akan semakin lama. Rumus perbandingan berbalik nilai adalah a1xb1=a2xb2.

x

=

x

Isikan nilai komposisi lalu isi salah satu dari kotak “target”. Kotak yang dikosongkan akan dihitung nilainya. Anda juga bisa merubah label pekerja dan hari untuk mempermudah anda memahami cara perhitungan perbandingan berbalik nilai

Penjelasan Perbandingan Berbalik Nilai

Pengertian Perbandingan

Perbandingan atau ratio merupakan suatu angka yang menunjukkan hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah yang lain. Lebih lanjut, dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyebut sesuatu di dalam percakapan dengan kata “seperempat“, yang secara matematis akan ditulis dengan 1/4, atau 1 banding 4. Contoh lain misalnya 50:50, dengan maksud 50 bagian untuk kita dan 50 bagian untuk rekanan, dan masih banyak lagi

Secara umum, perbandingan terbagi atas dua macam, perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai. lebih lanjut, tulisan ini hanya akan membahas lebih dalam tentang perbandingan berbalik nilai. Adapun untuk perbandingan senilai dapat anda lihat pada kalkulator perbandingan senilai.

isi iklan 1

Konsep

Perbandingan Berbalik Nilai adalah perbandingan dua buah angka yang mana bila sebuah nilai variabel semakin besar maka nilai variabel yang lain akan semakin kecil. Berlaku juga sebaliknya, bila sebuah nilai variabel semakin kecil maka nilai variabel lain akan semakin besar.

Dengan demikian, bila kita menggambarkan perbandingan senilai dalam bentuk grafik maka akan berbentuk garis lurus dengan nilai gradien negatif. Sebagai contoh, pada umumnya berlaku semakin banyak pekerja maka akan semakin pendek/singkat waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Demikian juga sebaliknya, semakin sedikit pekerja maka akan membutuhkan waktu yang semakin lama untuk menyelesaikan pekerjaan.

Contoh Grafik Perbandingan Berbalik Nilai
Contoh Grafik Perbandingan Berbalik Nilai

Contoh Perbandingan Berbalik Nilai

Ada banyak contoh penggunaan Perbandingan Berbalik Nilai dalam kehidupan sehari-hari kita, berikut ini 10 contoh perbandingan berbalik nilai, yakni:

  1. Komposisi jumlah pekerja dan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Semakin banyak pekerja, maka semakin cepat waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.
  2. kecepatan kendaraan dengan waktu tempuh. Semakin cepat kendaraan, maka semakin singkat waktu tempuh .
  3. Perbandingan debit air dengan waktu pengisian bak / kolam pengisian air (semakin tinggi debit air maka akan semakin cepat bak/kolam terisi air )
  4. Perbandingan frekuensi prosesor komputer dengan lama proses tugas. Semakin tinggi frekuensi prosesor komputer maka akan semakin singkat waktu untuk pemrosesan tugas.
  5. kecepatan baca harddisk/memori dengan lama waktu untuk pengambilan data. Semakin tinggi kecepatan membaca data harddisk/memori maka akan semakin singkat waktu untuk mengambil data dari harddisk/memori.
  6. Kadar oksigen di udara dengan ketinggian tempat(semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin tipis kadar / kandungan oksigen di udara)
  7. Perbandingan tingkat keselamatan di jalan raya dengan kecelakaan yang terjadi (semakin tinggi tingkat keselamatan di jalan raya maka akan semakin rendah kecelakaan yang mungkin terjadi)
  8. Probabilitas tertular virus Covid-19 dengan tingkat vaksinasi. (semakin tinggi tingkat vaksin yang diberikan (tergantung doksin dan jenis vaksin) maka akan semakin rendah resiko tertular Covid-19)
  9. Perbandingan tingkat kompetensi sumber daya manusia dengan tingkat pengangguran ( semakin tinggi tingkat kompetensi sumber daya manusia (pendidikan, keahlian atau keterampilannya) maka akan semakin rendah tingkat pengangguran/tidak bekerja )
  10. Tingkat penghasilan seseorang dengan kemiskinan (semakin tinggi penghasilan seseorang maka akan semakin kecil kemungkinannya berada dalam kategori miskin).

Manfaat Perbandingan Berbalik Nilai

Sesuai dengan bahasan sebelumnya, perbandingan senilai memiliki banyak manfaat yang dapat kita aplikasikan dalam berbagai macam jenis kegiatan sehari-hari.

1. Menghitung nilai lain berdasarkan rasio perbandingan

Bila kita memiliki rasio perbandingan maka kita bisa menghitung nilai lain berdasarkan hasil perbandingan tersebut. Misalnya bila melihat contoh di atas. Bila 2 pekerja membutuhkan 10 hari untuk menyelesaikan pekerjaan maka kita akan bisa menghitung bahwa 4 orang pekerja hanya akan membutuhkan 5 hari untuk menyelesaikan pekerjaan. (silahkan coba dengan kalkulator)

2. Memperkirakan kebutuhan

Penting untuk disadari, melalui perbandingan senilai kita bisa memperkirakan kebutuhan. Dengan melihat pada contoh di sebelumnya, karena keterbatasan waktu kita harus menyelesaikan pekerjaan dalam 4 hari maka kita harus menghitung berapa jumlah tenaga kerja yang sesuai/dibutuhkan. Ternyata berdasarkan hasil perhitungan kita harus menggunakan 5 orang pekerja.

3. Memperkirakan keuntungan

Perusahaan selalu membagi keuntungan berdasarkan pada suatu angka yang kemudian dihitung dengan pembagian 100%. Artinya, bila bagian kita 40% dan maka bagian rekanan adalah 60%. demikian juga sebaliknya. Jadi semakin besar bagian kita maka akan semakin kecil bagian rekanan, demikian juga sebaliknya. JAdi kita bisa memperkirakan besaran rupiah keuntungan yang akan kita dapatkan.

Rumus dan Cara Menghitung

Dalam hal ini, rumus perbandingan berbalik nilai adalah:

Rumus Perbandingan Berbalik Nilai
Rumus Perbandingan Berbalik Nilai

Pada rumus tersebut a2 dan a2 adalah variabel sejenis. Demikian juga dengan b1 dan b2. Bila mengambil pada contoh kalkulator di atas maka kita bisa menetapkan bahwa variabel a sebagai pekerja, sedangkan variabel b sebagai jumlah hari, atau bisa juga sebaliknya.

Secara singkat, berdasarkan contoh di atas kita ketahui bahwa : a1 = 2 pekerja, dan jumlah hari : b1 = 10 hari. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan 4 pekerja maka kita membutuhkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai berikut :

Diketahui :
Pekerja : a1 = 2 (pekerja)
Hari : b1 = 10 (hari)
Jumlah pekerja yang dikehendaki : a2 = 4 (pekerja)

Ditanya :
Jumlah hari yang diperlukan : b2 = …? hari

Jawab :
a1 x b1 = a2 x b2

b2 =
a1 x b1
a2

=
2 x 10
4

=
20
4

b2 = 5 (hari)

Jadi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan 4 pekerja membutuhkan waktu selama 5 hari.


, ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel TERBARU